Culture
Potret Suku Korowai, “Si Manusia Pohon” Pemakan Otak Manusia
Perbedaan setiap suku di Indonesia merupakan salah satu potret nyata yang menjadi ciri khas kebinekaan nusantara. Perbedaan yang sangat konkret tersebut terlihat dari cara hidup, adat istiadat, serta tempat tinggal masing-masing suku.
Tak terkecuali Suku Korowai, Papua Tengah ini. Mereka memiliki tempat tinggal yang cukup unik. Bukanlah di goa ataupun lembah, mereka membangun tempat tinggal di atas pohon dengan ketinggian mencapai 50 meter. Konon katanya, mereka mendirikan rumah di atas pohon untuk berlindung saat terjadinya perang suku.
Rumah tersebut terbuat dari kayu-kayu yang biasa mereka dapatkan di hutan. Semakin tinggi rumah yang mereka dirikan maka akan semakin nyaman untuk Suku Korowai. Menariknya, meski di bangun di atas pohon yang tinggi, rumah-rumah tersebut tetap kokoh dan seimbang. Suku Korowai memang senang sekali tinggal berlama-lama di pohon. Kebiasaan ini sudah mereka lakukakn selama puluhan tahun yang lalu.
Orang-orang Korowai dikenal sebagai pemburu dan penangkap ikan yang hebat. Struktur keluarga pada umumnya dibangun atas konsep pria yang sedang berburu dan mengumpulkan makanan, sedangkan wanita merawat anak-anak.
Kebanyakan Suku Korowai masih hidup dengan sedikit pengetahuan tentang dunia di luar tanah air mereka. Meskipun begitu suku ini sangatlah ramah bagi siapapun yang menyambangi mereka. Mereka juga tidak segan-segan mengajak berkeliling ke lingkungan sekitar.
Meski terkenal ramah, Suku Korowai dikenal sebagai suku kanibal. Namun, tidak sembarangan manusia yang mereka makan. Suku Korowai hanya memakan manusia yang terbukti melanggar aturan adat dan tukang sihir atau yang dikenal dengan “khuakhua”.
Oleh Suku Korowai penyihir tersebut di bunuh, dagingnya dibagikan kepada seluruh masyarakat untuk dimakan, dan otaknya disantap selagi hangat. Setelah lahap menyantap daging “khuakhua”, mereka akan memukul-mukul dinding rumah mereka dengan kayu sembari bernyanyi semalaman untuk mengusir roh jahat.
-
Digest2 weeks ago
Sarga.co Hadirkan Pertamina Piala Tiga Mahkota Seri 1 dan Pertiwi Cup 2024, Bangkitkan Antusiasme Olahraga Berkuda Indonesia dan Potensi Destinasi Wisata
-
Digest1 week ago
Menparekraf Ajak Delegasi “The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific” Tanam Bakau
-
Digest1 week ago
Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific Diajak Belajar Budaya Bali
-
Digest2 weeks ago
The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism Resmi Dibuka di Bali
-
Digest1 week ago
Nuansa Budaya Bali Meriahkan Gala Dinner 2nd Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific
-
Digest1 week ago
Kemenparekraf Dukung Penguatan Peran Perempuan di Sektor Pariwisata
-
Digest2 weeks ago
Wamenparekraf Tekankan Pentingnya Peran Perempuan di Sektor Parekraf Dunia
-
Food & Drink2 weeks ago
Fadil Jaidi dan Pak Muh Seru-seruan di Grand Opening Roti Keset Condet Kemang