Digest
11 Maret Bakal Jadi Hari Kopi Nasional
Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) yang dideklarasikan pada 9 Desember 2017 lalu di Yogyakarta, mengusulkan 11 Maret sebagai Hari Kopi Nasional. Hal itu disampaikan Anton Apriyantono selaku pengurus Dekopi dalam sebuah konferensi pers di kawasan BSD, Tangerang, Kamis (1/3/2018).
Usul itu terlontar lantaran Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil kopi yang produknya sudah merambah kancah internasional. Sayangnya, kiprah kopi Tanah Air masih kalah dengan negara-negara tetangga, salah satunya adalah Vietnam.
“Padahal kalau dihitung-hitung luas area tanam kopi kita itu lebih luas dibanding Vietnam. Tapi produksi kita kalah dari Vietnam. Kita sudah kesalip sama Vietnam. Sedih, tapi itu fakta,” ungkap Anton.
Terlebih lagi, Anton merasa bahwa masih ada masyarakat Indonesia yang kurang peduli dengan produk lokal dan lebih memilih untuk mengonsumsi kopi impor.
Padahal, kata Anton, sederet kopi khas nusantara memiliki cita rasa yang jauh lebih sedap dibanding kopi impor. Misalnya saja, kopi Gayo, Toraja, Lampung, dan lain sebagainya.
“Kalau saya liat seperti kurang apresiasi terhadap kopi lokal. Jadi, kami usulkan bahwa 11 Maret nanti sebagai Hari Kopi Nasional, bangkitnya kopi nasional,” tegas Anton penuh semangat.
Di sisi lain, pencetusan 11 Maret sebagai Hari Kopi Nasional tidak lepas dari belum adanya peringatan tersebut mengingat Indonesia merupakan negara penghasil komoditas kopi.
“Indonesia belum mencetuskan (Hari Kopi Nasional). Kalau internasional sudah, Hari Kopi Internasional di 1 Oktober. Dan dengan adanya usulan ini harapannya semakin meningkatkan kembali kejayaan kopi nusantara,” kata Anton.
Selain beberapa alasan tersebut, tanggal 11 Maret mendatang juga merupakan hari terakhir dari adanya acara Pameran dan Ekspo Kopi Nusantara 2018 sekaligus launching kepengurusan Dekopi.
“Pameran ini akan berlangsung dari tanggal 9-11 Maret 2018 di Intermark Convention Hall, BSD, Serpong, Tangerang. Nanti akan ada 30 booth yang akan meramaikan pameran plus musik-musik tematik yang tentunya akan semakin memecah suasana,” kata mantan menteri pertanian ini.
Sementara dalam mempersiapkan ajang pameran pengobar semangat kejayaan kopi nasional ini, Anton mengungkapkan bahwa pihaknya juga akan mengajak dan meminta para pelaku usaha pemilik kafe atau kedai kopi di Tanah Air untuk memasang banner selama tiga hari, sesuai waktu berlangsungnya pameran.
“Banner itu nantinya dipasang di depan kedai atau kafe mereka masing-masing. Banner itu juga untuk memperingati Hari Kopi Nasional. Dan yang perlu menjadi catatan penting adalah kita ingin menyatukan seluruj stakeholder dan pelaku di bidang kopi. Menyatukan yaa, dan bukan saling ‘menindas’. Itulah tugas kami sebagai Dewan Kopi,” pungkas Anton seraya tersenyum.
-
Digest2 weeks ago
Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific Diajak Belajar Budaya Bali
-
Digest2 weeks ago
Menparekraf Ajak Delegasi “The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific” Tanam Bakau
-
Digest2 weeks ago
Nuansa Budaya Bali Meriahkan Gala Dinner 2nd Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific
-
Digest2 weeks ago
Kemenparekraf Dukung Penguatan Peran Perempuan di Sektor Pariwisata
-
Digest6 days ago
Kemenparekraf Siapkan Indonesia Pavilion pada Expo “World Water Forum 2024”
-
Digest2 weeks ago
The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism Resmi Dibuka di Bali
-
Digest2 weeks ago
Wamenparekraf Tekankan Pentingnya Peran Perempuan di Sektor Parekraf Dunia
-
Hotel & Resto1 week ago
Vasaka Hotel Jakarta Memenangkan Penghargaan Travellers’ Choice Tripadvisor 2024 Dan Diakui sebagai Hotel Favorit Wisatawan