Profile
A. Sukri A. Sappewali, Bupati Bulukumba: Karena Pinisi Bulukumba Mendunia
Menganut semangat kepemimpinan sosialis dan patriotik adalah slogan yang diusungnya sejak dirinya dipercaya mengemban amanah sebagai Bupati Bulukumba, Sulawesi Selatan. Tak ada sekat antara dirinya dengan rakyat. Masyarakat yang dipimpinnya tak pernah ragu menyampaikan keluh kesah. Ia senantiasa membela tanpa membedakan latar sosial, budaya, profesi maupun golongan politik.
“Kuncinya bagaimana kita menyatu bersama rakyat, menjadi panutan rakyat, jangan jadikan dirimu lebih tinggi dari rakyat tapi jadikan dirimu sama dengan mereka,” demikian yang diungkapkan Bupati Bulukumba, A. Sukri A. Sappewali secara lugas dan penuh kepercayaan diri.
Sukri Sappewali berlatang belakang pendidikan militer. Ia tercatat sebagai salah satu alumnus terbaik Akabri tahun 1980. Karirnya di dunia mileter terbilang cemerlang. Berbagai posisi strategis dan segudang prestasi ia torehkan demi memastikan keutuhan NKRI.
Berkat jejak rekam yang ia bangun tanpa pamrih, tahun 2005 Sukri Sappewali dipercaya masyarakat Bulukumba untuk menakhodai pemerintahan.
Selama lima tahun menjabat sebagai Bupati Bulukumba, berbagai tonggak pembangunan ekonomi, layanan pendidikan dan kesehatan, revitalisasi budaya, dan reformasi birokrasi serta pengembangan sektor pariwisata telah dirintis demi memajukan tanah kelahirannya.
“Pilkada tahun 2010 saya kembali mencalonkan diri, tapi ternyata saya kalah. Dan pada 2015 saya maju lagi dan nyatanya saya menang,” ujarnya.
Majukan Sektor Pariwisata
Bulukumba merupakan salah satu destinasi wisata terbaik menikmati long weekend di Sulawesi Selatan bahkan bisa disejajarkan dengan wisata bahari di Bali. Daerah yang biasa disebut sebagai Butta Panrita Lopi ini dikenal memiliki banyak pantai cantik, eksotis dan menakjubkan.
Tak hanya baharinya yang menawan, Bulukumba juga memiliki paket lengkap wisata, sebut saja wisata situs sejarah, wisata adat, wisata kerajinan, dan wisata agro.
Dan yang paling tersohor di Bulukumba adalah Kapal Pinisi. Pamor pinisi sebagai kapal yang tangguh namun benilai seni tinggi membuat UNESCO menetapkan pinisi sebagai warisan budaya tak benda.
“Kapal pinisi menggunakan bahan baku Kayu Besi. Kami bekerjasama dengan Kabupaten Jaya Wijaya Papua dan Sulawesi Tenggara untuk mendatangkan bahan baku ke Bulukumba. Kami pemerintah memfasilitasi dari segi pendanaan untuk mempercepat pekerjaan mereka. Lalu memberikan alat pertukangan, serta membuatkan galangan,” urai Sukri Sappewali.
Berkat pamor Pinisi, nama Bulukumba ikut mendunia. Wisatawan nusantara maupun mancanegara mulai berbondong-bondong menikmati pesona Bulukumba yang menawan.
-
Digest5 days ago
Menparekraf Angkat Isu Transformasi Pariwisata Pascapandemi dalam Forum PBB di New York
-
Digest1 week ago
Perputaran Ekonomi di Sektor Parekraf Selama Lebaran Diperkirakan Mencapai Rp369,8 Triliun
-
Digest22 hours ago
UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism Jadi Momen Perkuat Kesetaraan Gender di Sektor Parekraf
-
Digest20 hours ago
Menparekraf Bicara Pariwisata Berkelanjutan Indonesia di AVPN Abu Dhabi 2024